KELANGKAAN (SCARCITY)
A.
Pengertian
Kelangkaan
Pada setiap
bidang kehidupan, terlihat adanya kelangkaan. Di daerah perkotaan banyak tanah
digunakan untuk tempat pemukiman sehingga lahan untuk pertanian sangat kurang. Seseorang baru
dapat memperoleh sumber daya setelah mengeluarkan berbagai pengorbanan. Namun
demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu memperolehnya, apakah karena
memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan
pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas inilah yang
disebut dengan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai
cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung
dua pengertian, yaitu:
1)
langka;
karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkandengan jumlah kebutuhan.
2)
langka;
karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan
B.
Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya
yang sifatnya terbatas (langka) akan berdampak pada barang atau jasa yang
dihasilkan juga akan langka. Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah (land), tenaga kerja (labour), modal (capital), dan kewirausahaan (entrepreneur).
1.
Tanah (land)
Sumber daya tanah terbatas (langka) karena
bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi
menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol,
maka tanah untuk pemukiman penduduk akan berkurang. Dengan demikian, faktor
produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.
2.
Tenaga kerja (labour)
Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup
tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Bila banyak
tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga kerja di bidang
pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja.
3.
Modal (capital)
Jumlah capital terbatas karena kemampuan
manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk
memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan
jalan raya harus dikurangi.
4.
Kewirausahaan (entrepreneur)
Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena
tidak adanya faktor penguasaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang
sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa
ada keahlian dalam mengolah pengusaha semuanya tidak akan berarti.
C.
Faktor-faktor
Penyebab Kelangkaan
1.
Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas
Kebutuhan yang Ada di Alam
Di alam tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Namun, karena tidak semua benda tersebut dapat segera
diperbaharui, maka jumlahnya pun terbatas. Missal, minyak bumi dan
barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk
memperbaharuinya.
2.
Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat
Ulah Manusia
Penebangan hutan yang tidak terencana
dengan baik mengakibatkan hutan tersebut menjadi cepat rusak dan gundul. Ini
tentu memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya.Contohnya,akibat pencemaran
air tidak bisa diminum.
3.
Keterbataan Kemampuan Manusia untuk
Menolah Sumber Daya yang Ada.
Keterbatasan kemampuan untuk mengolah terjadi karena
kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bias juga karena kekuranagn
modal dan factor-faktor lain.
4. Peningkatan Kebutuhan Manusia yang
Lebih Cepat Dibandingkan dengan Kemampuan Penyediaan Sarana Kebutuhan.
Terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang tersedia, jumlah dan jenis
yang dibutuhkan tidak terbatas. Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat atau benda pemuas kebutuhan
yang terbatas. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sehingga manusia harus melakukan
pilihan dari berbagai alternative yang tersedia. Artinya, sebagian kebutuhan
dapat dipenuhi, dan sebagian lagi tidak dapat dipenuhi.
5. Bencana alam
Bencana lam seperti gempa,banjir,tsunami merusak sumber daya
barang/jasa,
Sehingga sumber daya tersebut tidak dapat digunakan lagi.
6. Perang/konflik
Terjadinya perang atau
konflik di suatu daerah atau negara dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan
ekonomi yang menghambat proses produksi maupun distribusi barang atau jasa
sehingga terjadilah kelangkaan.
Pilihan (Choice)
Timbulnya kelangkaan membuat
individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan tidak bisa mendapat
semua yang mereka butuhkan sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada setiap
kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif
pilihan yang telah dibuat.
Pilihan-pilihan tersebut meliputi
pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam
memproduksi. Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia
digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kepuasan yang paling maksimal
pada individu dan masyarakat.
1. Pilihan dalam Mengonsumsi
Pada hakikatnya kegiatan untuk membuat
pilihan dapat dilihat dari dua segi. Pertama, dari segi penggunaan
sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki. Kedua, dari segi mengonsumsi
barang-barang yang dihasilkan. Setiap individu harus memikirkan cara terbaik
dalam menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya. Usaha ini
bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dengan
menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya tersebut. Dengan
demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya ekonomi
yang dimiliki setiap individu dapat menentukan jenis-jenis dan jumlah barang
yang akan dibeli.
2. Pilihan dalam Memproduksi
Pilihan dalam memproduksi biasanya dilakukan
perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa yang diperlukan individu, perusahaan lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik
perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan, dan keuntungan
maksimal hanya akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin) perusahaan
membuat pilihan yang teliti atas jenis barang dan jasa yang akan dijualnya, dan
jenis-jenis serta jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakannya.
Dalam penjualan barang, para pengusaha dapat
menentukan tingkat produksi yang memberi keuntungan paling banyak. Adapun dalam
penggunaan sumber-sumber daya ekonomi, yang perlu dipikirkan adalah menentukan
kombinasi sumber-sumber daya ekonomi yang dapat meminimalkan biaya produksi.
Biaya peluang (opportunity cost)
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan
dan dia harus memilih salah satunya. Biaya peluang adalah nilai barang atau
jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan. Biaya
peluang diukur dengan manfaat yang
harus dilepas karena tidak dipilih. Konsep biaya peluang
selalu dipertimbangkan pada setiap pengambilan keputusan dalam pemenuhan
kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam kegiatan produksi
misalnya, kita harus melakukan perhitungan dengan
cermat. Misalnya saja dalam meningkatkan pendapatan nasional pemerintah
meninggalkan sektor pertanian ke industri, akibatnya adalah hilangnya
kesempatan kerja bagi puluhan juta orang di sektor pertanian untuk menunggu
kesempatan kerja di sektor industri. Contoh lain adalah bila kalian lulus SMA
kemudian dihadapkan pada dua pilihan, yaitu kuliah atau bekerja. Bila kuliah
menghabiskan biaya sebesar Rp15.000.000,00 per tahun
tapi bila memutuskan bekerja di pabrik kamu bisa mendapatkan gaji total sebesar
Rp20.000.000,00 selama setahun.
Dengan demikian jika kalian memutuskan kuliah maka biaya peluangnya per tahun
sebesar gaji yang dikorbankan karena tidak
bekerja sebesar Rp20.000.000,00.
Skala prioritas
Sumber daya yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga terkadang uang yang digunakan untuk
memenuhi satu kebutuhan tidak dapat sekaligus digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang lain. Uang yang sudah digunakan untuk membeli bakso tidak sekaligus
bisa digunakan untuk membeli mie ayam karena jumlahnya terbatas. Apabila kalian
menjatuhkan pilihan pada salah satu, maka otomatis kalian harus melepaskan
kemungkinan yang lain. Di sinilah ilmu ekonomi memegang perananannya, yaitu
membantu kita melakukan pilihan terbaik. Dalam menentukan pilihan, kebutuhan
mana yang akan dipenuhi, kita harus membuat skala prioritas untuk mengurutkan
kebutuhan dari yang terpenting sampai kurang penting. Kebutuhan yang bagi kita
paling penting harus dipenuhi terlebih dahulu.
Dalam menentukan pilihan, sikap rasional perlu
dilakukan. Artinya, kalian harus selalu menggunakan akal sehat. Pertimbangkan
sebaik-baiknya antara pengorbanan yang diberikan dengan manfaat yang diperoleh.
Kebalikan dari sikap rasional adalah irasional atau tidak rasional. Contoh
sikap tidak rasional dalam memilih adalah seorang konsumen yang berpenghasilan
terbatas, namun selalu membeli barang-barang bermerek hanya untuk mengikuti
mode.
Rasional atau tidaknya suatu pilihan
tergantung pada alasan atau motif dalam melakukan pilihan dan apakah
tindakannya selaras dengan prinsip ekonomi. Bagaimanakah tindakan yang sesuai
prinsip ekonomi tersebut? Prinsip ekonomi merupakan pedoman agar pelaku ekonomi
berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil maksimal atau dengan
pengorbanan tertentu diusahakan kerugian minimal.
Dalam kegiatan konsumsi, konsumen kadang
dihadapkan pada beberapa pilihan kombinasi barang yang akan dikonsumsinya.
Misalnya, Ardian dihadapkan pada membeli buku tulis dan ballpoint. Uang yang
akan dibelanjakan Ardian sejumlah Rp10.000,00.
Bila harga buku @Rp Rp2.000,00 dan harga ballpoint @Rp1.000,00, maka pilihan
kombinasi yang akan dikonsumsi Ardian adalah:
Pilihan Konsumsi
|
Buku
|
Ballpoint
|
A
|
5
|
0
|
B
|
4
|
2
|
C
|
3
|
4
|
D
|
2
|
6
|
E
|
1
|
8
|
F
|
0
|
10
|
Menentukan pilihan secara rasional tidak hanya
berlaku pada kegiatan konsumsi. Dalam kegiatan produksi, seorang produsen
dituntut untuk menentukan pilihan terbaik dari alokasi sumber daya produksi
seperti telah kalian pelajari pada kurve kemungkinan produksi. Misalnya,
pembuat nasi goreng harus memutuskan apakah ia akan membuat nasi goreng
berharga murah namun dengan rasa dan bahan yang biasa-biasa saja atau ia
membuat nasi goreng dengan harga mahal namun dengan rasa dan bahan-bahan
berkualitas. Dalam hal ini, pedagang tersebut harus memerhatikan banyak faktor seperti
modal yang ia miliki dan calon konsumen. Namun pada prinsipnya, output dari
proses produksi haruslah menguntungkan.
Kurva Kemungkinan Produksi
Setelah melihat kedua pengertian
biaya peluang tersebut, dapat dikatakan biaya peluang bukan hanya terdapat pada
kegiatan konsumsi, tetapi juga ada pada bagian produksi. Misalnya, seorang
pengrajin memiliki keahlian membuat sepatu dan tas. Karena keterbatasan modal,
ia harus memikirkan bagaiman mengatur produksi. Ia ingin membuat beberapa
pasang sepatu dan sejumlah tas tanpa mengecewakan pelanggan. Apa saran anda
pada pengrajin itu? Untuk mengetahui jumlah tas dan sepatu yang dapat
dihasilkan, pengrajin harus membuat tabel kombinasi seperti berikut.
|
Dari
tabel di atas dapat dibuat kurva kemungkinan produksi. Kurva ini menggambarkan
batas kemungkinan kedua kombinasi barang yang dapat diproduksi (production possibility). Lereng kurva
menunjukkan seluruh sumber daya digunakan untuk memproduksi suatu jenis barang
lebih banyak sementara jenis barang lainnya jelas akan berkurang.
(maaf ya kurva tdk bisa diupload karena belum format jpeg)
Gambar Kurva Kemungkinan
Produksi (production possibility curve)
Asumsi yang mendasari
kurva kemungkinan produksi antara lain:
1.
Perekonomian
hanya memproduksi dua macam barang saja.
2.
Sumber
produksi yang sama dapat digunakan untuk memproduksi kedua jenis barang
tersebut.
3.
Sumber
yang ada dan dimiliki jumlahnya sudah tetap.
4.
Sumber
yang dimiliki sudah digunakan secara efisien.
Pada kurva kemungkinan
produksi di atas terlihat beberapa hal
berikut:
- Jumlah sepatu ditunjukan pada sumbu vertical, dan jumlah tas ditunjukan pada sumbu horizontal.
- Kurva berlereng negative menunjukan batas kombinasi yang dapat dicapai dan yang tidak dapat tercapai
- Titik H dan I adalah kombinasi yang dapat dicapai, tetapi tidak mengahabisakan sumber aday yang tersedia.
- Titik A, B, C, D, dan F yang berada pada kurva yang berlereng negative menunjukan pemanfaatan sumber daya yang efisien.
- Kombinasi A dan F merupakan kombinasi ekstrem karena tidak menghasilkan tas dan sepatu.
- Titik G tidak dapat dipilih atau dilakukan karena berada di luar kemungkinan produksi yang dapat dihasilkan.
Ini materi kelas X minggu lalu ya
ReplyDeleteTerimakasih ibu
Deletetrimakasi atas postingannya,,,
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteizin ikut belajar di sini ya bu,,,, :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTq
ReplyDeleteTerima kasih postingannya 😇
ReplyDeleteThanks for you
ReplyDeleteMantep
ReplyDeleteThank u jadi paham Ama penjelasan nya
ReplyDeleteTerima kasih banyak!!! Nyari materi ini buat dicatat akhirnya nemu yang jelas, semoga minggu depan pas pembelajaran bisa aktif menjawab
ReplyDelete